Wednesday, September 21, 2011

Mencari Ilmu di Maghribi @ Morocco (siri ke 1)

Sejak dua bulan lalu, ana teringin untuk mulai menulis artikel ini. Akan tetap, disebabkan oleh sibuknya mengurus tasjil dan lain-lain, terpaksalah tulisan ini tertunda. Walau bagaimanapun, harapan ana, tulisan ini merupakan tulisan bersambung dan sentiasa berusaha memberikan informasi yang diperlukan oleh setiap insan yang ingin mencari ilmu di Morocco.

Semua orang bertanya, mengapa Morocco menjadi pilihan belajar bukan Mesir, Jordan, Saudi atau Syria. Tanpa ada niat untuk merendahkan mana-mana dearah, terus terang sebagian alasan kenapa ana memilih Morocco adalah 1) Di Morocco, orang Malaysia dan Asia umumnya hanya sedikit. Lebih-lebih lagi, orang Maghribi rata-rata tidak mampu berbicara bahasa Inggeris. Mereka hanya tahu Perancis dan Arab atau Arab Local yaitu Darijah. Ini akan membuat ana mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab lebih banyak dan membiasakan lidah dengan bahasa Arab secara fasih. 2) Morocco dikenal dengan negara mutun @ jamak bagi kitab matan. Di sinilah anta akan belajar Alfiyah, dan lain-lain walaupun di University. 3) Semua biaya pendidikan dari degree, master dan PHD adalah percuma. Jadi ini sangat membantu bagi pelajar-pelajar yang ingin melanjutkan pengajian post graduate. Sebab kalau di Jordan dan Syria biaya akan melonjak. 4) Morocco adalah negara berkerajaan monarki yang meletakkan Islam sebagai agama rasmi negara serta bermazhab Asya'iroh dalam akidah, Maliki dalam mazhab fiqh dan Thoriq Imam Junaid dalam bertasawwuf. Asas ini telah diadopsi oleh Raja Morocco dari sebuah nazam karangan ulama Fes, Morocco yang terkenal yaitu Ibn Asyir: 

في عقد الأشعري وفقه مالك # وفي طريقة الجنيد السالك
 Dalam akidah al-Asy'ari dan fiqh Maliki dan di dalam jalan al-Junaid jalan mencari (Allah)

5) Morocco adalah negara bersejarah. Bahkan University tertua dan masih berfungsi di dunia adalah University Qarawiyyin berada di negara ini. Kehebatan ulama seperti Imam Abd al-Wahid bin Ahmad bin Asyir al-Anshori al-Fasi pengarang Manzumah fi al-Fiqh al-Maliki, Imam Shonhaji pengarang Matan al-Ajjurumiyyah, Imam Jazuli pengarang Dalail al-Khoirat, Imam al-Makudi yang mensyarahkan Alfiyah Ibn Malik, sampaikan filosof Yahudi yang dikenal Maimonides juga pernah menuntut di sini. Untuk lebih lanjut sila buka http://en.wikipedia.org/wiki/University_of_Al-Karaouine untuk mengetahui lebih. Insya Allah ana akan menceritakan banyak tentang Qarawiyyin ini pada thread yang lain. Dan banyak lagi alasan lain.



Untuk sistem akademik, semua permohonan wajib melalui Kementrian Pelajaran Tinggi (KPT/MOHE). Kementrian akan memilih 15 sahaja pelajar setahun. Ini disebabkan ia sudah merupakan kesepakatan antara kerajaan Morocco dengan Malaysia. Begitu juga dengan negara lain seperti Indonesia, dan Thailand. Ana tidak tahu kenapa bagi Singapura, Brunei, Cambodia dan lain-lain negara ASEAN tidak ada program ini. Walau bagaimanapun, dalam waktu-waktu tertentu, kadangkala dengan permohonan dari pihak Kedutaan Malaysia Rabat, mungkin sahaja akan diterima pelajar selain 15 tersebut. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa pelajar selain 15 itu hanya akan diproses setelah 15 pelajar tersebut selesai dan juga tetap wajib melalui KPT. Pelajar yang memilih jenjang ijazah akan ditempatkan di University yang ditentukan oleh Wikalah Morocco untuk orang Ajanib atau mereka dikenal dengan AMCI dan kalau menurut istilah KBRI adalah Anjung. Walau bagaimanapun, setiap pelajar diperkenan memberi 3 pilihan university yang diinginkan. Bidang yang disediakan adalah banyak akan tetapi yang menjadi pilihan utama rakyat Malaysia adalah Pengajian Islam (دراسة إسلامية) dan Bahasa Arab (دراسة اللغة العربية).

Sedangkan untuk jenjang Master, calon mahasiswa harus mencari tahu dahulu bidang apa yang dibuka untuk tahun ajaran yang akan dia masuk. Bidang ini disebut dengan maslak master (مسلك الماستر). Setelah mengetahui bidang yang ditawarkan maka barulah mahasiswa tersebut boleh daftar melalui KPT, dan selanjutnya KPT akan forwardkan permohonan tersebut ke Kedutaan Malaysia di Rabat dan akan didaftarkan di AMCI. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa kesulitan dan kemusykilan dalam permohonan master adalah disebabkan pengumuman maslak yang dibuka tidak pasti. Dalam arti, kadang-kadang satu maslak akan di buka pada tahun ini dan mungkin tahun depan ditutup. Juga maslak yang dibuka dihadkan kepada beberapa maslak saja satu Jabatan di University tertentu. Misalnya, Maqashid al-Syari'ah hanya buka di University Sidi Muhammad ben Abdillah, Fes di cabang Sais. Dan ini tidak ada di tempat lain. ia jugaa mungkin hanya dibuka 3 tahun. setelah itu tutup. Begitu juga mungkin sampai 5 tahun. Yang jelas, sebuah nasihat dari ana adalah "Morocco tidak dapat ditebak dengan pasti, semua bergantung nasib dan usaha seseorang untuk mencapai sebuah cita-cita". Selain itu, setiap maslak akan diberi had jumlah orang ajanib yang dapat diterima. Sesuatu yang disesalkan adalah biasanya hanya 1 kursi untuk Ajanib dari Asia. So anta kena bersaing dengan pelajar2 ASEAN lainnya. Bagi calon Dukturoh pula, sebaiknya mencari musyrif terlebih dahulu dengan memberikan keyakinan kepadanya bahwa anta layak untuk membuat PHD di bawah bimbingan beliau. Berikutlah sekilas tentang pendidikan akademik di Morocco.

Pendidikan lain yang perlu diperhatikan dan perlu menjadi tujuan para thalib sekarang adalah Ta'lim Atiq (تعليم عتيق) atau dapat ana terjemahkan dengan pendidikan traditional atau pendidikan sistem pondok pesantren. Pendidikan ini sudah wujud sejak awal terbentuknya Jami' Qarawiyyin yaitu pada tahun 859 M atau boleh dikatakan abad ke 3 Hijriyyah. Sistem pendidikan yang berjalan sekarang adalah seperti layaknya Pondok-pondok di Malaysia dan Thailand atau Pesantren di Indonesia. Yaitu, kitab-kitab yang digunakan adalah kitab Turats @ kitab lama seperti Alfiyah Ibn Malik dalam Nahwu, Muwatha', Matan Ibn Asyir bagi fiqh Mazhab Maliki, Jam'u al-Jawami' oleh al-Subki al-Syafi'i dalam Usul Fiqh, Akidah Sanusiyyah dalam Akidah, juga ada beberapa pelajaran seperti bahasa Inggeris dan Perancis akan tetapi pendalamannya kurang begitu ditekankan.


Sistem pengajian di sini adalah seperti yang terdapat di Jawa yaitu masih mengaji di atas lantai serta ustaz atau syaikh duduk di kursi seperti yang tertera di gambar. Bahkan, di masjid yang agung ini, terdapat banyak kursi menunjukkan berapa muhadharah yang diadakan. Sebelah kursi ada papan putih sebagai alat untuk menerangkan kepada para murid. Pengajian dimulai pada pukul 8 pagi sampai zuhur. Setelah itu istirehat dan mulai lagi pukul 2.30 sampai pukul 6 petang. Di masjid ini juga terdapat sebuah perpustakaan kecil yang tidak dibuka kecuali bagi Asatidz yang di dalamnya tersimpan manuscript-manuscript ulama-ulama Qarawiyyin yang lama.

Kehebatan di madrasah ini adalah syarat masuknya yang sangat diperketat sejak zaman dulu kala lagi. Misalnya, murid yang ingin melakukan pengajian di sini wajib menghafal al-Qur'an secara sempurna, menghafal beberapa matan yang penting seperti Alfiyah Ibn Malik, Matan Ibn Asyir, Akidah Sanusiyyah, dan beberapa lagi yang lain. Pada tahun 2002, kerajaan Morocco telah merombak pendidikan ta'lim atiq di negaranya dengan menetapkan ujian akhir untuk mendapatkan sijil Bakuluria/Alimiyyah atau seperti ijazah Aliyah (Indonesia) atau STAM (Malaysia). Walau bagaimanapun, kerajaan Morocco tidak merubah silubus kitab yang digunakan di madrasah-madrasah atiq yang tersebar di berbagai daerah di Morocco.

Insya Allah akan Bersambung....

9 comments:

Rausyanfikir said...

Salaam Ustaz,

Kagum ana dengan pengembaraan ilmu sebegini!

Semoga thabit dan terus istiqamah. Kami menunggu perkongsian selanjutnya :)

Jzk.

Wan Fayhsal

Anonymous said...

Salam dari warujayeng nganjuk, kangmas ayman al aiqiti

Muhammad said...

MAJLIS HAUL IMAM AL HADDAD SABTU INI : http://pondokhabib.files.wordpress.com/2011/09/artwork-flyer_a5-front-haul-19092011.jpg

Pengajian Kitab Bidayatul Hidayah dan 40 Hadits Akhlak Mulia : http://pondokhabib.files.wordpress.com/2011/09/1-11111.jpg

Pengajian di Ba’alawi Kuala Lumpur : http://pondokhabib.files.wordpress.com/2011/09/jadual_pengajian_okt_2011.jpg

fadz said...

Salam man, thx for the jubah, very beautiful.. u know my citarasa!!

n good luck, insyallah dapat tu

akitiano said...

Most Welcome...

Doakan I dapat masuk Qarawiyyin Uni... Because depa baru jer buka balik Master after ditutup lama... Yang best tu, aku dapat restu untuk mengaji di Jami' Qarawiyyin..besok is my first class... can't wait!!

Anonymous said...

Assalamualaikum saudara,saya ahmed dari kuala lumpur.saya berminat dan bercadang untuk belajar dalam ilmu bahasa arab di fas morocco untuk cuti semester bulan depan jadi saya ingin tahu bagaimana dan di mana untuk ambil kursus jangka pendek ini.saya harap saudara dapat membantu saya sebanyak sedikit tentang ini dan terima kasih.

akitiano said...

Wassalam...

Saudara boleh belajar di sini:

http://www.alif-fes.com/

Ini termasuk tempat belajar Arab yang bagus bagi org yg tidak berbicara Arab (غير ناطق). Banyak univeristy2 di Barat hantar pelajar mereka di sini juga. Tapi yuran dia pun Wau...

Haziq At Tuffah said...

Salam ustaz, nak tanya

Di Maghribi ada Ulama Syafiiyah (Ulama yg mengajar Fiqh Syafii) ?

Syukran ustaz

akitiano said...

Wassalam... Maaf tak de... actually yg ada senior2 Nusantara yang belajar sini jer... :(